Call/SMS: 0811 988 1511, propindonesia@yahoo.com

Saturday, October 16, 2010

Mamminasata, Kota Satelit Baru Makassar

KECAMATAN Pattalassang Kabupaten Gowa diproyeksikan akan menjadi kota satelit baru dalam pengembangan kawasan Metropolitan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar).
Posisi pengembangan berada di kawasan timur Makassar antara Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros dan Pattalassang Gowa.
Sekitar 3.500 hektare (ha) lahan diperuntukkan untuk membangun kawasan pemukiman terpadu penyanggah Kota Makassar sebagai kawasan perkotaan inti. Kawasan ini diarahkan untuk menampung sekitar 300 ribu jiwa penduduk.
Ini menjadi salah satu proyek prioritas pembangunan Mamminasata
dan diharapkan menjadi kantung pemukiman jangka panjang mengantisipasi pertumbuhan penduduk di kawasan Metro Mamminasata.
Rencana pengembangan kawasan pemukiman terpadu tersebut dikatakan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang selaku Koordinator Badan Kerja Sama Pembangunan Metropolitan Mamminasata (BKSPMM) di kantor Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (14/10).
"Sudah ada rancangannya. Koordinat posisinya di mana. Pembangunan infrastruktur jalan dan fasilitas publik lainnya. Kami berharap apa yang sudah menjadi program prioritas Mamminasata bisa berjalan dalam dua atau tiga tahun ke depan," kata Agus usai presentase hasil kunjungan ke Jepang.
Agus berharap pengembangan tersebut proses pembebasan lahan bisa segera diamankan agar harga tanah tidak naik drastis.
Untuk wilayah pengembangan pertama (WP I) di kawasan ini merupakan wilayah inti kota baru Maros-Gowa yang diarahkan sebagai pusat pengembangan utama untuk pemukiman kelas menengah dan kelas bawah dengan kepadatan sedang dan tinggi.
Sedangkan WP II menjadi kawasan pengembangan selanjutnya yang didesain dengan kepadatan rendah dan diarahkan untuk pemukiman kelas menengah ke atas. Di kawasan ini juga akan  dikembangkan kegiatan rekreasi dan hiburan penunjang.
Saat ini, di kawasan pengembangan kota satelit baru ini sudah berdiri lapangan golf internasional, Padivalley Golf Club, yang berada di Desa Palantikang. Lapangan golf seluas 150 ha itu berada di kawasan kaki bukit yang tetap memiliki fungsi hijau dan fungsi ekonomis, selain fungsi interaksi sosial.
Lima komponen utama diharapkan bisa segera terbangun selain lapangan golf di kawasan ini di antaranya sub pusat kota, terminal, sport center, maupun pusat kegiatan utama.
Terminal diproyeksikan menjadi pusat transportasi antarkota yang diarahkan dengan rute utama regional ke arah Makassar, Bandara Sultan Hasanuddin Maros, dan Sungguminasa.
Pusat kegiatan utama direncanakan berada di WP I disekitar persimpangan rencana jaringan jalan Bypass Mamminasata dan jalan terusan Jl Abdullah Dg Sirua seluas sekitar 30 ha dari seluruh cakupan wilayah pengembangan.
Pusat kegiatan utama ini juga diarahkan untuk pembangunan pusat perdagangan dan jasa, pusat pemerintahan, dan taman kota. Sedangkan sub pusat kegiatan diproyeksikan melayani klaster kawasan pemukiman dengan cakupan sebagian wilayah pengembangan setingkat kecamatan seluas 21 ha berdaya tampung sekitar 100 ribu penduduk.
Sejauh ini proses pembebasan lahan menjadi kendala utama dari pengembangan Mamminasata termasuk kota satelit nantinya. Mantan Ketua DPRD Sulsel ini berharap pemda maupun swasta bisa bersama-sama melindungi tingginya harga pembebasan lahan.
Pembentukan Tim
Untuk pematangan kelanjutan proyek Mamminasata, Agus bersama pejabat teknis Pemprov Sulsel dan Kepala Bappeda  empat kabupaten/ kota mengikuti Pelatihan Counterpart untuk Proyek Peningkatan Pengelolaan Pengembangan perkotaan Kawasan Metropolitan Mamminasata di Jepang.
Dari hasil kunjungan tersebut, BKSPMM dibagi tiga tim. Untuk mekanisme pembangunan perkotaan tim berkunjung ke Kota Kamakura, Provinsi Kanagawa dan Kota Tokai di Provinsi Aichi.
Dari hasil studi tersebut akan diimplikasikan dalam penerapan Mamminasata. "Perencanaan dan pengendalian kawasan Kota Kamakura dan Tokai dapat diimplementasikan di Mamminasata. Sedangkan tujuan dan visi kota disesuaikan dengan kondisi Mamminasata," jelas Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Mamminasata Zulkarnaen Kitta dalam presentasenya.
Sedangkan untuk bahasan pembangunan kota baru skala besar, tim Mamminasata belajar di Kota Saito dan Osaka. Selain itu, tim juga belajar konsep pengembangan ruang terbuka hijau seperti di Kota Kamakura.
Kelak, pengembangan perkotaan di Jepang tersebut bisa diadopsi dalam pengembangan kota baru di Mamminasata kelak.
Di antaranya konsep land readjustmen dengan pelibatan masyarakat melalui pembentukan koperasi.
Selain itu, pemerintah sudah perlu menyiapkan lahan cadangan melalui land banking bagi pembangunan infrastruktur.
Zulkanain menambahkan yang terpenting dalam pengembangan Mamminasata yakni konsistensi aturan dan bentuk ketentuan teknis oleh warga. Kerja sama pemerintah dan swasta yang kuat, pembagian peran yang jelas antara pusat, provinsi, dan kabupaten.

proyek prioritas mamminasata:
*Jalan arteri prioritas (2010-2020):
-Jalan Trans Sulawesi-Sulawesi Ruas Mamminasata (58 km)
-Bypass Mamminasata (panjang 49,1 km): Ruas bypass Maros, ruas tengah (akses KIMA-Jl Malino), akses Maros-Kima, Jl Malino
-Jl Hertasning (4,9 km, 2008-2010 rampung)
-Jl Abdullah Dg Sirua (15,3 km)
-Jalan Lingkar Luar (20,4 km)

*CPI (2009-2016):
-Lokasi: Eks tanah Tumbuh Metro Tanjung Bunga
-Pembangunan: pekerjaan kontruksi (penimbunan, jalan, jembatan, pemecah ombak, dan lainnya), wisma negara, museum 1000 Pahlawan Nusantara, monumen, masjid,
-Prakiraan anggaran: Rp 900 miliar
-Progres 2009-2010: Pekerjaan talud, penimbunan, kontruksi jalan, jembatan

*Jaringan air bersih: Meningkatkan optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sumber baku, mengurangi tingkat kehilngan air/ kebocoran, meningkatkan cakupan layanan air minum

*Pengolahan persampahan:
-Lokasi: TPA Baru di Pattalassang (Gowa) menggantikan TPA di Tamangapa.
-Produksi: Akan mengakomodasi limbah padat dari Makassar- Gowa dalam kurun 12 tahun
-Anggaran: Rp 100 miliar

 *Kota Satelit Baru
-Lokasi: Di antara Kecamatan Moncongloe (Maros) dan Pattalassang (Gowa)
-Menampung sekitar 300 ribu penduduk
-Potensi lahan: Jarak dekat dengan pusat strategis Mamminasata, luas perencanaan 3.500 ha, memiliki lereng relatif datar 0-8 persen, bebas banjir dan cocok untuk perumahan, merupakan simpol transportasi regional, dilintasi jalan arteri primer Bypass Mamminasata dan terusan Jl Abdullah Dg Sirua
-Komponen utama: Terminal, golf course, pusat kegiatan utama, sub pusat kegiatan utama, sport center
*Kawasan Pendidikan Mamminasata
-Lokasi: Kecamatan Bontomarannu (Samata, Batangkaluku, Romangpolong, Tamarunang, Sunggumanai, Borongloe, Bontomarannu)
-Luas: 4,081 ha
*Go Green Mamminasata
*Drainase dan IPAL:
-Drainase (Rp 61,034 miliar): Sekitar kawasan bandara, kawasan kampus Unhas, penyiapan drainase untuk kota baru, penyiapan rencana induk drainase untuk Mamminasata
-IPAL Losari: Jl Tanjung Bunga Makassar. Anggaran (2007- 2012) Rp 203,778 miliar
Tribun Timur, 15-10-2010

4 comments:

  1. TPA mau di pindahkan dari tamangapa ke pattalassang,,,weeeehhhh berita bagus itu daeng...
    antang tidak bau sampah lagi
    hehhehheee

    tapi dengar2 rencanax X TPA Tamangapa mau di bangun pasar lagi y??

    ReplyDelete
  2. tabe' daeng... kami dari tim developer property syariah mamminasata land menawarkan bagi yg mau investasi lahan kavling SYARIAH (cash/credit harga sama) di daerah pattalassang silahkan hubungi saya di HP/WA 082346638440. mumpung harga masih murah...

    ReplyDelete
  3. Moncoongloe ada PNUP, Pattallassang ada Unhas. Keren.. Tpi, Sebaiknya konsep kota masa depan ini mempertahankan persawahan sebagai konsep baru, pemandangan, dan kawasan hijau. Galesong juga perlu dijadikan kota Mandiri

    ReplyDelete
  4. Moncoongloe ada PNUP, Pattallassang ada Unhas. Keren.. Tpi, Sebaiknya konsep kota masa depan ini mempertahankan persawahan sebagai konsep baru, pemandangan, dan kawasan hijau. Galesong juga perlu dijadikan kota Mandiri

    ReplyDelete